Perjuangan Maverick Vinales untuk Bangkit dari Keterpurukan

Sang pembalap Aprilia Racing menorehkan namanya dalam sejarah MotoGP™ usai kemenangan bersejarah nan emosional di COTA.

Pole position, kemenangan Tissot Sprint dan Grand Prix. Maverick Vinales (Aprilia Racing) menjalani akhir pekan sempurna di GP Amerika. Ia menjadi pembalap pertama yang menang dengan tiga pabrikan berbeda dalam era MotoGP™. BatMav is back!

"Jangan Pernah Menyerah"

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mundur sejenak dan kembali ke GP Styria 2021. Hubungan Vinales dan Yamaha berakhir secara tiba-tiba di Red Bull Ring. Situasi yang sangat mengejutkan bagi siapa pun. Momen itu nyaris menandakan akhir karier Vinales di MotoGP™. Untungnya, tidak demikian.

"Sekarang, mengingat kembali saat saya tidak tahu harus berbuat apa, Anda tidak boleh menyerah. Di Austria, saya tidak tahu harus berbuat apa," ucap Vinales dalam cuplikan UNSEEN di motogp.com usai kemenangannya pada Minggu (14/4) lalu.

Vinales telah menginjakkan kakinya lagi ke tangga kelas premier dari titik terendah. Dengan bantuan Aprilia, keluarganya, dan kegigihannya untuk kembali sukses. Spaniard membalikkan keadaan dari seorang pengangguran dan tak pernah menang lagi, menjadi melakukan apa yang didambakan setiap pembalap, yakni menang.

Akhir Pekan Sempurna

Pertanda itu ada di Portimao. Kemenangan perdana dalam Sprint, meski lalu masalah girboks membuat Vinales kehilangan peluang untuk podium pada GP Portugal. Banyak orang pun kemudian bertanya-tanya, apakah performa terbaiknya berlanjut di Amerika. Dan pertanyaan itu terjawab.

Mengklaim pole position dengan keunggulan 0,3 detik adalah sebuah pernyataan. Memimpin dari start hingga finis saat Sprint dan unggul 2,2 detik merupakan bekal berharga guna menghadapi GP Amerika. Dua kemenangan Sprint dalam tiga putaran pertama sungguh luar biasa. Namun, perolehan 25 poin lah yang diinginkan oleh para pembalap serta tim.

Yang terjadi lalu justru lebih mengagumkan. Kemenangan bersejarah Vinales membuat jutaan orang terbelalak. Pembalap Aprilia Racing ini comeback dari P11 pada Lap 1 untuk merengkuh podium tertinggi. Dan yang terasa istimewa adalah ia memenangi balapan setelah menaklukkan beberapa nama besar, salah satunya Juara Dunia bertahan, Francesco Bagnaia.

Tanpa kepanikan, serta tanpa kesalahan. Pada akhirnya, kemenangan yang nyaman dan meyakinkan ini memberi pembalap berusia 29 tahun itu kehormatan yang didambakan, yaitu menang bersama tiga pabrikan berbeda.

Emosi Mengalir

Kemenangan itu berarti lebih dari 25 poin bagi Vinales. Kurang dari tiga tahun yang lalu ketika insiden terjadi di Red Bull Ring, pencapaian bersejarahnya ini serasa mustahil digapai. Itulah sebabnya, saat wawancara dengan DAZN Spanyol, ia tak bisa menyembunyikan emosinya.

"Saya tidak bisa berkata-kata... Sangat sulit hingga saat ini. Kami sangat menderita," tutur Vinales. "Keluarga saya mengetahuinya dengan baik. Semua usaha yang saya lakukan pada akhirnya membuahkan hasil, jadi saya sangat bahagia. Tentu saja saya sangat ingin memeluk istri dan anak perempuan saya yang menderita bersama saya.

"Di Austria, saya tidak tahu apakah harus berhenti atau tidak berlomba lagi, dan sekarang saya berada di puncak segalanya. Ini hanya mengajarkan saya satu hal. Anda tidak boleh menyerah, percaya pada diri sendiri dan terus berkembang," imbuhnya.

Vinales kemudian menambahkan, "Ini merupakan prestasi yang bersejarah dan saya ingin berterima kasih kepada setiap orang yang telah memberi saya kekuatan mereka, karena ada saat-saat di mana saya ingin menyerah. Namun, saya selalu mendapat dukungan yang cukup untuk terus percaya dan terus bangkit setiap pagi hari untuk memberikan segalanya… Ada banyak pengorbanan, banyak malam pemikiran yang panjang dan untuk ini ada baiknya memberikan segalanya dan mempertaruhkan segalanya."

Baru Permulaan?

Sama seperti Batman, Vinales telah kembali. Kita sudah menunggu beberapa saat, tetapi seberapa menyenangkan menyaksikan penampilan seperti itu dari sang pembalap Spanyol? Kini, saat sirkus MotoGP™ bersiap untuk tur di benua Eropa, #12 dan Aprilia perlu membuktikan bahwa Portimao dan Austin bukan penampilan yang hanya sekejap saja.

Sejujurnya, aksi gemilang Vinales dalam Putaran 2 dan 3 bukanlah satu-satunya yang akan kita saksikan musim ini. Tampilan, suara, dan aromanya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Aprilia dan bintangnya yang mengenakan jubah berharap dapat terus terbang tinggi sepanjang 2024. Dan itu dimulai di Jerez.